Mengapa perlu ke dokter gigi?



"Gigi saya tidak sakit, tidak berlubang, untuk apa ke dokter gigi?"


(picture credit: www.financialite.com)


Itulah yang ada di benak kebanyakan orang saat ini. Selain image dokter gigi yang menyeramkan, ditambah lagi bayangan bahwa biaya perawatan di dokter gigi itu mahal, membuat orang enggan ke dokter gigi bila tidak benar-benar terpaksa.

Menurut data Kemenkes tahun 2010, lebih dari 80% penduduk Indonesia memiliki gigi berlubang. Sedangkan sebuah survey yang dilakukan oleh Academy of General Dentistry di USA menyatakan bahwa 75% orang dewasa menderita penyakit periodontal (penyakit pada gusi dan jaringan penyangga gigi).

Tahukah Anda bahwa hampir SEMUA penyakit gigi dan mulut TIDAK memberikan rasa sakit sama sekali pada awal perkembangannya?

Rasa sakit yang biasanya mendorong orang untuk memeriksakan diri ke dokter gigi, muncul ketika penyakit gigi sudah memasuki stadium lanjut dan mengenai jaringan saraf di dalam gigi. Pada kasus lanjut, prosedur perawatan rutin dan sederhana seperti penambalan/ pembersihan karang gigi tentu tidak dapat mengatasi masalah yang ada. Sejalan dengan besarnya kerusakan yang terjadi, prosedur perawatan yang dibutuhkan menjadi semakin kompleks dan biaya yang dibutuhkan semakin besar.

Jadi, jangan lagi enggan memeriksakan diri ke dokter gigi.

Hanya dokter gigi-lah yang dapat mendeteksi masalah kesehatan gigi dan mulut Anda, dan akan memberikan solusi terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut Anda.