Perawatan Gigi Selama Masa Kehamilan




Banyak calon ibu yang bertanya-tanya, bolehkah melakukan perawatan gigi selama masa kehamilan? Apa tidak ada efek samping untuk bayi di dalam kandungan? Apakah prosedur tersebut aman?

Kebersihan & kesehatan gigi dan mulut seorang calon ibu berpengaruh besar terhadap kesehatan janinnya. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Society for General Microbiology pada tahun 2009, disebutkan bahwa oral hygiene yang buruk dapat menyebabkan timbulnya komplikasi dan gangguan kesehatan bayi yang sedang dikandung. Penelitian yang dilakukan oleh N.J. Lopez, P.C. Smith, dan J. Gutierrez pada tahun 2002 melaporkan bahwa penyakit periodontal (penyakit yang menyerang gusi dan jaringan penyangga gigi) pada ibu hamil meningkatkan resiko kelahiran prematur (preterm birth) dan bayi dengan berat badan rendah (low birth weight) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki penyakit periodontal.

Pada masa kehamilan, terjadi peningkatan hormon progesteron yang dapat menyebabkan gusi bengkak, berdarah, dan lebih mudah teriritasi oleh plak dan sisa makanan. Oleh karena itu, prosedur pembersihan karang gigi dan check-up gigi secara rutin bukan hanya baik, tetapi justru sangat dianjurkan demi kesehatan ibu & bayi serta kelancaran proses kehamilan.

Bagaimana dengan prosedur perawatan lain?

Sering kali, penambalan gigi dan pemasangan mahkota dibutuhkan untuk mencegah terjadinya infeksi. Bila dibutuhkan penambalan/ pemasangan crown, perawatan ini lebih aman dilakukan pada trimester kedua. Pada trimester ketiga biasanya ibu hamil mulai kesulitan untuk berbaring dalam jangka waktu yang cukup lama. 
Perawatan kosmetik gigi seperti bleaching sebaiknya ditunda hingga kehamilan selesai. Hal yang paling baik adalah menghindari perawatan gigi yang tidak diperlukan selama masa kehamilan supaya bayi terhindar dari resiko yang merugikan, tidak peduli seberapa kecil resiko tersebut. 


Bagaimana dengan penggunaan obat-obatan dalam perawatan gigi?

Penggunaan obat anestesi lokal seperti Lidocaine cukup aman dilakukan pada masa kehamilan. Lidocaine dapat menembus plasenta bayi. Ada kalanya ibu hamil membutuhkan perawatan darurat seperti perawatan saluran akar (root canal treatment) atau pencabutan gigi. Bila perawatan darurat tidak dilakukan, rasa sakit berkepanjangan yang dirasakan oleh ibu hamil justru memicu stress pada bayi di dalam kandungan. 
Dalam hal ini, anestesi lokal dapat diberikan dengan dosis seminimal mungkin, asal pasien dapat menjalani perawatan darurat dengan nyaman. Bila Anda masih merasakan nyeri, mintalah pada dokter gigi untuk menambah dosis anestesi. Bila Anda merasa nyaman menjalani perawatan, stress pada bayi juga ikut berkurang. Obat anestesi pun lebih efektif bekerja.

Demikian halnya dengan penggunaan antibiotik dan analgesik (penahan nyeri). Antibiotik dari golongan Penisilin dan turunannya termasuk aman dikonsumsi oleh ibu hamil. 


Bagaimana dengan foto X-ray?

Pengambilan foto x-ray sebaiknya ditunda hingga kehamilan selesai. 


Pembentukan organ janin berlangsung pada trimester pertama. Oleh karena itu, semua hal yang berpotensi meningkatkan resiko gangguan pada proses ini sebaiknya dihindari hingga trimester pertama berakhir. Demikian halnya pada trimester ketiga. Bila tidak diperlukan perawatan gigi darurat, sebaiknya perawatan gigi ditunda hingga setelah melahirkan untuk menghindari resiko kelahiran prematur dan rasa nyeri akibat berbaring terlalu lama.

Untuk menjaga kesehatan gigi selama masa kehamilan:
  • Bersihkan gigi secara teratur. Sikat gigi setelah makan dan jangan lupa menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan pembersihan gigi profesional dan pemeriksaan regular.
  • Informasikan kepada dokter gigi  Anda bila Anda sedang hamil. Tunda semua perawatan non-darurat hingga trimester kedua atau bila mungkin, setelah melahirkan.

Selamat menyambut kehadiran buah hati :)